Rabu, 11 November 2009

Padukuhan Di Garut Kidul


Kampung Dukuh terletak di Desa Cijambe, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, Propinsi Jawa Barat. Walaupun letak kampung ini tidak jauh dari laut, udara di Kampung Dukuh tidak begitu panas. Mungkin karena dipengaruhi oleh hutan lebat dan kebun-kebun milik PT Perhutani di sekeliling kampung, mungkin juga karena letak kampung itu sendiri yang berada di perbukitan, atau malah keduanya yang menjadikan udara di kampung ini sejuk. Letak kampungnya sendiri berada di tanah yang miring di lereng Gunung Dukuh dan terpencil dari kampung-kampung lainnya. 
         Di perjalanan menuju kampung dukuh, kita bisa melihat panorama pegunungan dan hutan yang indah dan juga terlihat tepi pantai Samudera Hindia dari kejauhan. Untuk bisa mencapai Kampung Dukuh, dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat. Namun harus ekstra hati-hati saat mengendarainya dikarenakan kondisi sepanjang jalan yang penuh bebatuan besar dan belum diaspal. Kendaraan umum yang melintasi jalanan menuju Kampung dukuh hanya dilewati ojek dan elf. Ojek dapat disewa dari Desa Cijambe sampai ke Kampung Dukuh,  namun elf  hanya melintas pada pagi dan siang hari.
Kampung Dukuh terdiri atas dua daerah pemukiman yaitu Dukuh Tonggoh (Dukuh Atas) dan Dukuh Landeuh (Dukuh Bawah). Di atas Dukuh Tonggoh ada kawasan yang disebut Taneuh Karomah (tanah karomah) yang berarti tanah keramat yang berbentuk hutan dengan luasnya kurang lebih 4 hektar, dan di sana terdapat Makom Karomah (makam keramat) yang tidak pernah sepi dari peziarah.
Berbagai macam tabu yang ada di kampung Dukuh masih dipelihara oleh warganya, sebagian besar disampaikan turun temurun secara lisan. Sebagian lagi ada dalam Ilmu Dukuh dan tulisan yang berisi perkataan nenek moyang. Tabu-tabu tersebut masih tetap ditaati khususnya warga Dukuh Tonggoh, untuk warga Dukuh Landeuh ada beberapa kelonggaran yang disebabkan oleh perubahan zaman. Pendirian rumah tidak diperkenankan untuk lebih bagus daripada tetangga lainnya dan pembuatannya tidak boleh menggunakan gergaji besar atau gergaji mesin.
 
Bahan-bahan atau keperluan pembuatan rumah terdiri dari pohon yang langsung ditebang dan tidak boleh menggunakan pohon yang telah tumbang. Tidak boleh membuat rumah dengan menggunakan atap genteng, asbes serta bahan bangunan yang dianggap mewah. Rumah yang dibangun harus terbuat dari ijuk, alang-alang, tepus, atau barang lainnya yang dianggap tidak mewah. Dinding rumah harus terbuat dari bilik bambu dan tidak boleh dicat, bahan-bahan seperti batu bata dan semen diperbolehkan. Sebaliknya, pada Dukuh Landeuh diperbolehkan. Lantai rumah terbuat dari palupuh atau bambu yang dibelah memanjang. Bentuk rumah harus membujur dari timur ke barat, berkolong (panggung), dan tidak menghadap ke Taneuh Karomah. Jumlah jendela dan pintu harus berdaun satu dan tidak boleh menggunakan kaca.